Thursday, November 10, 2011

Green Products

Material furniture yang kami gunakan merupakan kayu daur ulang seperti kayu jati, kayu bantalan rel, kayu bekas jembatan, dll. Menggunakan recycle furniture berarti anda telah berpartisipasi dalam kelestarian lingkungan, dan memberikan sentuhan 'sejarah' kepada rumah anda.



Rustic Railplank Mirror
Recycled Railplank
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 72 x 8 x 151 cm

# Bagi anda penyuka tekstur, pilihan frame ini sangat cocok dengan pola tekstur kayu rel yang rough and rustic. Ukuran frame dapat disesuaikan keinginan #

*****


Nested Table with Iron Hollow
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 42 x 43 x 52 cm
53 x 43 x 65 cm
62 x 43 x 76 cm
# Nested table ini tidak memakan tempat untuk diletakkan. Dapat disimpan dibawah satu sama lain jika tidak digunakan. cocok untuk menempatkan pernik, benda seni atau foto keluarga.#

*****


Japanese Nested Table Set
Recycled Teak Wood
Chalk Finished
Dimension Width Depth Height : 31 x 67 x 48 cm
31 x 54 x 44 cm
31 x 40 x 40 cm

# Menggunakan teknik laminasi dari kayu jati. Garis laminasi yang memberikan nilai estetis, juga terbukti kuat dan awet.

*****

Chalk Finished Dining Table
Recycled Teak Wood
Chalk Finished
Dimension Width Depth Height : 80 x 130 x 76 cm

Chalk Finished Dining Bench
Recycled Teak Wood
Chalk Finished
Dimension Width Depth Height : 40 x 130 x 40 cm

# Desain dining table dan dining bench yang simple dipadu dengan penggunaan teknik chalk finish (finishing kapur) menjadikannya sebagai empashis yang mempertajam karakter serat kayu jati. #
*****


Japanese Dining Table
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 80 x 130 x 76 cm

*****



Basin Cabinet with Door (knock down)
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 35 x 70 x 60 cm

*****



Four Shelves Rack

Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 40 x 140 x 185 cm


*****


Japanese Flat Stool
Recycled Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 44 x 34 x 43 cm

#Laminasi dari beberapa jenis kayu dan warna kayu yang heterogen lalu disusun secara acak, menjadikan stool ini berpola seperti mozaic. #
*****


Japanese Curved Stool
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 34 x 45 x 46 cm

*****


Japanese Bench
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 34 x 130 x 46 cm


*****



Rattan Sofa Chair
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 64 x 60 x 92 cm

# Special Offer - Contact by Email #


*****


Rustic Side Table with Iron Ring
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 64 x 64 x 74 cm

*****

Rustic Dining Chair with Arm
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 45 x 48 x 110 cm


*****

Java Coffee Table
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 44 x 76 x 48 cm

*****


Dining Set
Recycled Teak Wood
Waterbased Finished
Dimension Width Depth Height : 221 x 92 x 76 cm





Thursday, November 3, 2011

Green Interior - Konsep Pemahaman

Berbicara mengenai desain interior, tidak melulu mengarah pada gaya yang dipilih seperti kontemporer, minimalis, etnik, ekletik, atau terpaku pada tema-tema tertentu. Dalam Interior Ramah Lingkungan atau populernya Green Interior Design, ada beberapa kode etik yang meliputi konservasi lingkungan dan penghematan konsumsi energi.

Setidaknya ada 5 kriteria dalam tujuan Green Interior Design ;
1. Penghematan energi
2. Efisiensi konsumsi air sehari-hari
3. Pengurangan emisi CO2
4. Peningkatan kualitas udara ruangan
5. Pemeliharaan sumber daya material

Di Indonesia sendiri sudah mulai banyak arsitek dan desainer interior yang semakin concern akan masalah lingkungan. Bahkan GBCI (Green Building Council Indonesia) memasukkan aspek Kampanye Anti Rokok sebagai kriteria penilaian utama pada greenship rating tools untuk interior. Artinya bahwa kualitas udara dan kenyamanan ruang gedung yang Anda tempati berpengaruh terhadap kinerja Anda.

Green Ways


Di jaman sekarang, kita tentunya mempunyai kesadaran yang lebih tinggi akan betapa pentingnya lingkungan bagi kehidupan kita. Kalau kita kurang peduli dengan lingkungan, lalu apa yang bisa kita wariskan kepada anak-cucu kita? Salah satunya adalah mendesain interior rumah atau kantor anda agar tercipta environmentally friendly interior, berikut adalah beberapa cara diantaranya;
1. Recycling furniture
Penggunaan kayu bekas untuk dijadikan furniture, kusen, lantai kayu, dan segala jenis pernak-pernik interior.
2. Pilih furniture dan perabot lain yang mudah dan murah perawatannya
Furniture yang banyak mengandung bahan-bahan kimia dan butuh banyak air dalam pembersihannya harus dihindari, karena butuh banyak konsumsi energi dan merusak lingkungan.
3. Ciptakan ruang anda agar bebas penggunaan Air Conditioning (AC)
Maksimal penggunaan AC hanya di kamar tidur saja, selebihnya bisa dengan cara mengoptimalkan ventilasi, ketinggian plafon, dsb. Penggunaan AC dibawah 18 derajad bisa sangat memboroskan energi.
4. Pakai material lokal
Semakin jauh anda mendatangkan material yang digunakan, semakin banyak konsumsi energi yang diperlukan untuk transport dan distribusinya.
5. Pilih yang ramah lingkungan
Contohnya: kayu untuk furniture harus berlabel FSC (Forest Stewardship Council) dan untuk upholstery sebaiknya gunakan serat alami daripada menggunakan material sintentis.
6. Pilih yang antitoxin
Misalnya penggunaan finishing kayu atau furniture carilah yang berbahan dasar air (water-based).
7. Tanaman hijau dalam ruang
Selain mempercantik ruangan, tanaman dapat menyerap zat-zat beracun
8. Hemat air dan hemat listrik
Gunakan air secukupnya, ganti bak mandi dengan shower, menggunakan toilet dengan dua sistem flush. Serta pilih alat-alat listrik yang hemat energi.
9. Bebas kutu / tungau
Tingkatkan system ventilasi, kelembaban harus dikurangi karena tungau cepat berkembang di tempat lembab, berdebu.
10. Suhu di luar bangunan lebih rendah
Beberapa caranya adalah menanam vegetasi, roof garden, vertical garden, dan kolam air.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menyediakan berbagai macam material kayu dan ukuran untuk flooring dan aplikasi kayu lainnya, baik kayu recycled maupun baru, serta konsultasi gratis untuk kebutuhan ruang anda.
Contact : fitria.ys@gmail.com
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Monday, October 17, 2011

Green Interior - Material Yang Dipakai


Ada banyak pertimbangan ketika anda memulai sebuah proyek interior rumah tinggal atau kantor dengan penerapan 'green', dimana konsep tersebut
tidak hanya menawarkan interior yang stylish, namun juga ramah lingkungan.

Salah satu yang paling menonjol dalam terapan green yaitu pemilihan material interior anda. Penggunaan kayu untuk flooring, furniture, elemen dekoratif, bahkan kusen dan daun pintu memang berkesan natural, tetapi anda harus pastikan asal kayu tersebut tidak dari penebangan hutan atau kayu baru. Anda bisa menggunakan kayu bekas misalnya bantalan rel, balok-balok bekas rumah tua, dan sejenisnya. Keuntungan memakai kayu daur ulang, anda bukan hanya meminimalkan pepohonan dari penebangan, namun juga olahan kayu-kayu bekas tersebut memberikan 'karakter' dan 'cerita sejarah' bagi interior anda. Masalahnya anda harus benar tahu dan mendapatkan vendor yang tepat untuk pembelian kayu daur ulang / green products.

Selain kayu bekas, ada banyak material alami lain yang bisa digunakan tanpa harus menimbulkan dampak negatif lingkungan, seperti bambu, rotan, eceng gondok, bahkan tempurung kelapa. Material alami tersebut sangat mudah dipanen dan hanya membutuhkan beberapa tahun / jangka waktu relatif pendek untuk tumbuh besar. Pohon kayu seperti jati, merbau, dsb mungkin butuh 50 sampai 130 tahun mencapai masa tingginya, terlebih mereka sebagai tulang punggung ekosistem. Poin paling krusial dalam Interior Hijau, yaitu tidak memberikan kontribusi akan pengrusakan hutan di dunia. Jika klien menginginkan kayu solid untuk furniture-nya, maka baiknya desainer mengarahkan membeli furniture antik. Jika klien menginginkan kayu solid untuk bahan flooring, maka baiknya desainer merekomendasikan pemakaian kayu bekas, atau kayu yang didapat dari hutan yang dikelola dan mendapat sertifikasi dari FSC ( Forest Stewardship Council).
Dengan pola pikir seperti ini, desainer dapat menciptakan ruang hunian yang sesuai dengan maksud / ide klien dan masih mengandalkan gaya dan keindahan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menyediakan berbagai macam material kayu dan ukuran untuk flooring dan aplikasi kayu lainnya, baik kayu recycled maupun baru, serta konsultasi gratis untuk kebutuhan ruang anda.
Contact : fitria.ys@gmail.com

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------