Thursday, November 3, 2011

Green Interior - Konsep Pemahaman

Berbicara mengenai desain interior, tidak melulu mengarah pada gaya yang dipilih seperti kontemporer, minimalis, etnik, ekletik, atau terpaku pada tema-tema tertentu. Dalam Interior Ramah Lingkungan atau populernya Green Interior Design, ada beberapa kode etik yang meliputi konservasi lingkungan dan penghematan konsumsi energi.

Setidaknya ada 5 kriteria dalam tujuan Green Interior Design ;
1. Penghematan energi
2. Efisiensi konsumsi air sehari-hari
3. Pengurangan emisi CO2
4. Peningkatan kualitas udara ruangan
5. Pemeliharaan sumber daya material

Di Indonesia sendiri sudah mulai banyak arsitek dan desainer interior yang semakin concern akan masalah lingkungan. Bahkan GBCI (Green Building Council Indonesia) memasukkan aspek Kampanye Anti Rokok sebagai kriteria penilaian utama pada greenship rating tools untuk interior. Artinya bahwa kualitas udara dan kenyamanan ruang gedung yang Anda tempati berpengaruh terhadap kinerja Anda.

Green Ways


Di jaman sekarang, kita tentunya mempunyai kesadaran yang lebih tinggi akan betapa pentingnya lingkungan bagi kehidupan kita. Kalau kita kurang peduli dengan lingkungan, lalu apa yang bisa kita wariskan kepada anak-cucu kita? Salah satunya adalah mendesain interior rumah atau kantor anda agar tercipta environmentally friendly interior, berikut adalah beberapa cara diantaranya;
1. Recycling furniture
Penggunaan kayu bekas untuk dijadikan furniture, kusen, lantai kayu, dan segala jenis pernak-pernik interior.
2. Pilih furniture dan perabot lain yang mudah dan murah perawatannya
Furniture yang banyak mengandung bahan-bahan kimia dan butuh banyak air dalam pembersihannya harus dihindari, karena butuh banyak konsumsi energi dan merusak lingkungan.
3. Ciptakan ruang anda agar bebas penggunaan Air Conditioning (AC)
Maksimal penggunaan AC hanya di kamar tidur saja, selebihnya bisa dengan cara mengoptimalkan ventilasi, ketinggian plafon, dsb. Penggunaan AC dibawah 18 derajad bisa sangat memboroskan energi.
4. Pakai material lokal
Semakin jauh anda mendatangkan material yang digunakan, semakin banyak konsumsi energi yang diperlukan untuk transport dan distribusinya.
5. Pilih yang ramah lingkungan
Contohnya: kayu untuk furniture harus berlabel FSC (Forest Stewardship Council) dan untuk upholstery sebaiknya gunakan serat alami daripada menggunakan material sintentis.
6. Pilih yang antitoxin
Misalnya penggunaan finishing kayu atau furniture carilah yang berbahan dasar air (water-based).
7. Tanaman hijau dalam ruang
Selain mempercantik ruangan, tanaman dapat menyerap zat-zat beracun
8. Hemat air dan hemat listrik
Gunakan air secukupnya, ganti bak mandi dengan shower, menggunakan toilet dengan dua sistem flush. Serta pilih alat-alat listrik yang hemat energi.
9. Bebas kutu / tungau
Tingkatkan system ventilasi, kelembaban harus dikurangi karena tungau cepat berkembang di tempat lembab, berdebu.
10. Suhu di luar bangunan lebih rendah
Beberapa caranya adalah menanam vegetasi, roof garden, vertical garden, dan kolam air.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menyediakan berbagai macam material kayu dan ukuran untuk flooring dan aplikasi kayu lainnya, baik kayu recycled maupun baru, serta konsultasi gratis untuk kebutuhan ruang anda.
Contact : fitria.ys@gmail.com
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

1 comment: